Peluang untuk terjun ke dunia data dan teknologi semakin terbuka lebar. Terutama dengan banyaknya platform les data Analyst, dimana bisa diikuti siapapun. Kendati begitu perlu banyak mempersiapkan hal-hal untuk mencapai karir di profesi tersebut.
Seseorang dengan profesi sebagai data analyst pada umumnya memiliki background pendidikan IT atau yang berhubungan. Adapun contohnya jurusan Ilmu Komputer, Informatika, Statistik, Matematika, dan lainnya.
Tak perlu khawatir bagi yang tidak berlatar belakang pendidikan IT. Faktanya background pendidikan tidak melulu menjadi patokan kehandalan.
Memilih profesi sebagai data analyst wajib mengetahui syaratnya. Jika persyaratannya terpenuhi, latar belakang pendidikan tidak akan menjadi tembok penghalang. Adapun berikut ini syarat-syaratnya:
Daftar di atas menjadi kewajiban demi menjadi data analyst handal. Adapun berikut ini terkait penjelasan detailnya.
Pertama, pemahaman bahasa pemrograman tentu menjadi hal wajib terutama ketika banyak berurusan bersama informasi. Jenis dimana sering diterapkan, contohnya SQL (Structured Query Language) , Oracle dan Python. Ketiganya dianggap cocok untuk diterapkan terutama bagi para pemula karena kesederhanaannya.
Salah satu contoh SQL, diterapkan ketika mengelola bahan secara relasional. Fungsinya mampu membantu pengguna dalam memfasilitasi keterbacaan informasi. Hebatnya lagi dapat dimanfaatkan untuk merubah hingga memanipulasi kumpulan bahan.
Kedua, penguasaan ilmu matematika dan statistik, dimana memiliki kaitannya masing-masing. Matematika dikenal lebih terfokuskan pada perhitungan jumlah angka dan kombinasinya. Sedangkan statistik terfokuskan pada penjabaran angka lewat beragam bentuk, mulai dari grafik, tabel, hingga elemen lain.
Serupa dengan scientist, menjadi analyst juga tidak mungkin berjauhan dengan rangkaian informasi termasuk berupa angka. Jika penguasaan terhadap matematika dan statistik baik, maka proses kerja menjadi lebih lancar. Tak perlu khawatir ingin menguasai dapat dilakukan melalui les.
Ketiga terbiasa terhadap proses analisa serta visualisasi. Kemampuan tersebut tergolong soft skill dimana akan semakin mahir jika terus dibiasakan. Para pemula tentunya harus bisa menguasainya walaupun awalnya sangat berhati-hati karena belum terbiasa.
Menjadi analyst tentu harus memiliki tingkat akurasi tinggi dan detail. Terlebih kesehariannya berurusan dengan banyak fakta-fakta.
Selain analyse, seorang analyst juga wajib mahir memvisualisasikan hasil kerjaannya. Dimana agar laporan akhir mudah dimengerti oleh divisi lain. Dapat dikolaborasikan dengan elemen-elemen seperti tabel, grafik, serta sebagainya. Setiap proses perlu dilalui secara logis dan metodis tanpa terkontaminasi oleh aspek tak berhubungan.
Keempat, mampu mengoperasikan software pendukung guna membuat kerja lebih efektif serta efisien. Sulit jika penganalisaan dilakukan secara manual, oleh karena itu penggunaan software mampu memfasilitasi fitur pendukung. Adapun contohnya Microsoft Excel, Microsoft Power BI, Google Spreadsheet, maupun lainnya.
Kelima, memahami kumpulan data warehousing. Bahan terkumpul, kemudian perlu disimpan dengan baik pada media penyimpanan alias data warehousing. Bukan hanya proses penyimpanan, seorang analyst perlu mengetahui cara pemeliharaan data. Hal tersebut dilaksanakan agar tidak rusak apalagi hilang.
Lima syarat yang sudah dipaparkan dapat dipenuhi dengan belajar atau kebanyakan sekarang ialah les. Lewat kegiatan les pemula dapat mengetahui dengan pasti langkah tepat demi memenuhi kriteria.
Menjadi data analyst yang handal memerlukan proses belajar tidak singkat. Selain perjuangan memakan waktu sumber pembelajarannya juga beragam, contohnya yakni les dan membaca buku.
Buku dapat menjadi berguna untuk meningkatkan pengetahuan terutama tentang syarat wajib bekerja di bidang IT. Para pemula khususnya, dapat mengikuti penjelasan hingga langkah demi meningkatkan kemampuan. Terutama bagi pemula yang sedang belajar atau les data analyst.
Media bacaan dapat dijadikan langkah belajar analisis secara umum. Berikut rekomendasinya guna menunjang les yang sedang dijalani para pemula.
Kedua media bacaan tersebut dianggap cocok bagi para pemula. Adapun berikut ini penjelasan terkait bukunya.
Pertama, buku berjudul "Python For Data Analysis". Buku tersebut ditulis oleh Wes McKinney, sesuai namanya cocok bagi pemula yang memulai menerapkan python. Terutama bahasa pemrograman tersebut banyak dianggap sederhana namun mampu memfasilitasi pemodelan, analisa, hingga prediksi bahan.
Buku "Python For Data Analysis" banyak memberikan informasi sebagai referensi tahun ke depan. Sangat cocok sebagai media pendukung les. Faktanya kini, banyak perusahaan menggunakan python dalam alur kerja mereka dan bahkan dapat digunakan di lingkungan produksi.
Kedua, buku berjudul "Applied Predictive Modelling". Buku ini memiliki fokus lebih dari sekedar pengantar statistik.
Buku "Applied Predictive Modelling" membahas seputar heuristik disertai tips bagi beragam program. Lebih dikenal memuat pengetahuan algoritma, tetapi membahas juga terkait berpikir kritis dalam membuat keputusan.
Hebatnya lagi penulis juga menyediakan beragam contohnya pengolahan data mentah. Sangat cocok bagi pemula sebagai penunjang les untuk mengasah skill analisis terutama secara prediktif.
Genius Education hadir menjadi tempat belajar alias les terbaik mewujudkan karir dunia Teknologi. Sangat cocok ketika mendambakan penguasaan skill dari level bawah hingga menengah lewat pelatihan.
Materi les yang kami sediakan beragam, bisa berupa video tutorial hingga praktek. Kami juga akan merekomendasikan buku bacaan. Wujudkan profesi impian bersama Genius Education.