Semakin maraknya digitalisasi, semakin tinggi juga kebutuhan akan profesi teknologi & data. Perusahaan membutuhkan seorang ahli di bidang data agar mampu membantu menentukan arah bisnis paling tepat. Secara umum begitulah proses kerja data analyst. Segala informasi pada perusahaan dianalisis untuk kemudian dilaporkan serta menjadi patokan strategi.
Sebenarnya banyak profesi serupa terkait pengelolaan database selain data analyst. Adapun contohnya Data Scientist, Data Engineer, serta lainnya. Tentu walaupun nama depannya sama, tetap cara kerja setiap profesi tersebut berbeda-beda.
Agar mengetahui perbedaan Data Analyst dibandingkan profesi serupa lain, perlu memahaminya dalam hal proses kerja. Tak bisa dipungkiri, faktor pembedanya tentu saja peran, tanggung jawab, serta spesifik kerja.
Sebelumnya sesuai nama, seorang analyst merupakan pekerjaan dengan urusan segala jenis informasi. Dimana bertanggung jawab pula terkait mengolah fakta-fakta, sehingga dapat dijadikan laporan. Pihak manajemen akan menggunakan laporan tersebut untuk membantu membuat keputusan. Akhirnya tujuan utamanya yakni meningkatkan profit dan tingkat profesional perusahaan.
Cara kerja seorang analyst tergantung pada tingkat keahlian. Semakin tinggi kedudukannya maka akan semakin besar juga peran dan tanggung jawabnya. Berikut penjelasan selengkapnya:
Mengumpulkan informasi dari sistem perusahaan. Fakta-fakta dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal.
Proses kerja yang baik tentu saja ketika dilakukan secara menyeluruh. Mengelola informasi yang benar-benar berguna. Sedangkan informasi lainnya dapat dihapus sehingga tidak akan menghambat proses analisis lanjutan.
Setelan tahap analisis diselesaikan, maka standar selanjutnya yaitu recheck dan evaluasi. Sudah seharusnya dituntut untuk kerja serba teliti, itulah alasan penting tahapan double checking. Setelah hasil dianggap sudah sesuai, maka evaluasi secara logis terkait segala komponen yang dilibatkan. Biasanya proses ini akan melibatkan tools statistik maupun pemrograman guna menafsirkan seluruh hasil.
Sudah seharusnya seorang analyst memiliki basic pengetahuan bisnis. Tentu hal tersebut demi menunjang cara kerjanya. Ketika mengikuti tren hasil dari analisis pun akan lebih update dengan segala perkembangan masa digital ini. Baik tren jangka panjang maupun pendek, keduanya harus mampu memberikan perspektif baru terkait strategi bisnis.
Nyatanya bukan hanya tentang awal pengelolaan, tetapi juga tahapan pelaporan. Dimana wajib mampu memvisualisasikan laporan hasil analisis sebaik mungkin. Artian baik ialah dapat mudah dipahami terutama oleh pihak manajemen. Laporan yang dimaksud dapat dikombinasikan dengan bagan, tabel, atau grafik agar menunjang isi.
Proses terakhir ialah memastikan bahwa setiap fakta-fakta tersimpan rapi serta terjaga baik. Pengorganisasian hasil perlu dilakukan sebaik mungkin agar menghindari segala kemungkinan rusak. Tak heran selalu berurusan bersama teknologi databese.
Sama halnya dengan profesi lain, seorang analyst juga memiliki jenjang karirnya sendiri. Berikut merupakan penjelasan terkait tingkatan levelnya:
Sesuai namanya, pada level tersebut ketika seseorang baru lulus dari pendidikannya, sehingga belum banyak pengalaman. Bisa dianggap kemampuan dalam hal analisa sistem masih basic. Tetap saja, walaupun masih ditahap paling awal, harus menerapkan cara kerja sesuai standar operasional prosedur. Sebelumnya di tingkatan tersebut pula, dituntut untuk mampu belajar cepat, sehingga dapat menyesuaikan cara menganalisis paling tepat.
Satu tingkat diatas tingkatan sebelumnya yakni sudah memiliki pengalaman di lapangan namun belum banyak. Tingkatan tersebut seharusnya sudah mampu beradaptasi terhadap lingkup kerja maupun proses analisis. Selain itu, pada level ini juga ditugaskan menganalisis melalui berbagai metode, terkait pengumpulan bahan hingga memvisualisasikan hasilnya.
Sesuai dengan namanya, level tersebut merupakan tingkat paling tinggi. Memiliki peran serta tanggungjawab besar, sehingga cara kerjanya pun lebih sulit. Dimana harus mempersiapkan generasi-generasi potensial dalam bidang tersebut agar mampu bertugas secara optimal.
Kerapkali ditemui seseorang ragu ketika ingin berkarir di bidang data, terutama jika tidak berlatar belakang pendidikan sesuai. Faktanya memang akan lebih mudah ketika sudah memiliki basic ilmu IT sejak dini. Namun, latar belakang pendidikan apapun tetap berpotensi menjadi seorang analyst. Kunci utamanya yakni memnuhi standar kemampuan yang dibutuhkan.
Belajar dan melakukan pelatihan menjadi jalan untuk mewujudkan mimpi sebagai analyst. Untungnya Genius Education hadir mendampingi anda yang mendambakan penguasaan spesialisasi baru.
Kami menyediakan pelatihan profesi demi menambah kemampuan baru dari nol hingga tingkat Menengah. Kami siap memfasilitasi materi berupa video tutorial, praktek, dan mentor sebagai ahli di bidang yang dituju. Segera wujudkan mimpi profesi menjadi analyst bersama Genius Education.
Ketahuilah lebih banyak tentang Genius Education dengan klik link berikut ini.