Kebutuhan akan perancang saat ini telah menjadi suatu hal urgent. Oleh karena itu, belajar cara untuk menjadi UI UX designer adalah salah satu jawaban atasnya. Dalam kenyataanya, kedual hal ini merupakan kompononen atau tugas yang berbeda namun sering kali dijalankan satu orang saja.
Pertanyaan banyak orang: “apakah menjadi UI UX designer harus lewat suatu pendidikan formal?”. Jawabannya tidak demikian. Berikut beberapa pilihannya:
Anda tertarik serta ingin menekuninya secara intensif, kini telah hadir Genius Education, tempat belajar design terbaik. Akan dibimbing oleh pengajar handal hingga mahir menjadi seorang UI UX designer.
Sebagai langkah awal, penting mengenal beberapa hal berikut:
Kedua kata ini merupakan singkatan dari User interface dan User Experience. UI berkaitan seputar tampilan dari sebuah website seperti lay out, tulisan, warna, tombol serta jenis huruf. Singkatnya berkaitan pada hal-hal yang dapat dilihat oleh visitors/pengguna web. Seorang designer UI dituntut agar menampilakan web dengan ciri user friendly atau mudah dipahami.
Dalam konteks big company, UI designer ditugaskan untuk menata situs serta merancang mobile application dari sebuah perusahan. Tuntutannya utama adalah merancang app agar terlihat easy to use dan tentunya memiliki daya artistik.
Seperti artinya, tugasnya pun demikian. Tugas utamanya adalah bagaimana membuat pengunjung merasa puas atau terkesan baik atas website yang dikunjungi. Misalnya, ketika memakai aplikasi Grab, pengguna dengan mudah menitikkan lokasi jemput sehingga tidak harus mengisinya secara manual. Contoh ini merupakan salah satu tugas seorang UX designer. Singkatnya memberikan keunggulan/kelebihan mengapa orang harus menggunakan/mengunjungi situs atau aplikasi tertentu.
Tugas lain seorang UX adalah membuat penelitian terhadap user serta merancang berbagai hal penting dengan user interface.
Seorang UX UI designer perlu memahami tiga dasar utama penting diketahui:
Di bidang apapun, latihan adalah salah satu kunci utama keberhasilan. Cara ini menjadi penting karena seorang UI UX designer merupakan ilmu praktis. Artinya perlu banyak praktek. Selain menguasai teori, dengan memperbanyak latihan akan menjadi semakin maksimal dalam menguasainya. Untuk menunjang teori dibutuhkan membaca beberapa buku penunjang seputar desain UI UX. Ada banyak rujukan yang bisa dipelajari demi mengasah kemampuan Anda.
Baik UI maupu UX keduanya membutuhkan yang namanya aplikasi pembantu. Misalnya sebagai user interface dibutuhkan software Figma Tools dan Abobe XD. Keduanya telah mempunyai fitur-fitur standar untuk mendukung proses desain.
Sementara untuk user experience bisa memilih beberapa aplikasi lain seperti Whimsical. Terdapat berbagai fitur untuk dapat mempermudah seorang designer. Tentu tidak menutup kemungkinan pada pilihan lain. Pada prinsipnya harus mempermudah sehingga cara dan proses menjadi lebih mudah.
Seperti telah disinggung, designer harus menjadi seorang yang terus menerus belajar hal baru. Semakin banyak referensi akan semakin mempermudah pekerjaan. Ini adalah cara atau kunci menjadi seorang designer handal.
Urgensinya karena dunia desain akan selalu berubah serta berkembang. Dengan demikian, seuatu keniscayaan untuk mengenal lebih banyak sumber.
Sering kali, manusia kekurangan daya imajinasi/ide. Adanya sebuah komunitas, kita dapat belajar banyak hal. Baik memberi maupun menerima dari yang lain. Problem/kesulitan dapat dengan mudah terselesaikan. Ada sejuta manfaat diperoleh.
Agar tidak ketinggalan zaman, designer harus mampu melihat berbagai perkembangan terupdate. Bayangkan jika tidak memiliki semangat ini, tentu gaya desain akan terlihat sama saja atau cenderung bosan ketika dilihat. Cara terkahir ini menjadi salah satu poin penting bagi designer. Dengan demikian, Anda akan selalu memiliki daya tawar tinggi serta gaji menjanjikan.
Demikianlah seputar kiat dan cara untuk menjadi UI UX desainer handal. Tentukan keputusan Anda sekarang!