Back to news
Pemrograman
261

3 tips awal belajar web design anti gagal

Kami akan menyajikan langkah mendasar untuk belajar pengembangan web. Selain betapa pentingnya bidang ini, kami menyuguhkan tempat belajar terbaik bagi semua kalangan

Berkembangnya teknologi digital membuat berbagai bidang usaha membutuhkan website. Hal tersebut membuat mulai bermunculannya profesi web designer. Adanya segala kemudahan internet, kini belajar web design walaupun otodidak sangat mungkin dilakukan. Faktanya memang semakin banyak peminat karena banyak pula perusahaan membutuhkan.

TIPS AWAL

Sebagai pemula tentu tak heran jika bingung langkah awalnya. Nyatanya baik mempunyai skill basic desain maupun tidak tetap berpotensi mampu mempelajari secara otodidak. Berikut merupakan tips belajar otodidak web design:

1. Mempelajari aplikasi penunjang

Kini aplikasi desain memang sangat beragam. Ketahuilah langkah awal paling tepat mulai membiasakan diri mengaplikasikan software penunjang. Adapun software desain dianggap populer yakni Corel Draw, Photoshop, serta Adobe Illustrator. Hal dasar terkait tampilan web yaitu konsep rancangannya.

Sebagai pemula, setidaknya sudah memahami metode dasar dalam teknik desain. Coba mulai mengotak-atik software desain hingga paham dasar-dasar pengaplikasian fitur yang disediakan. Perbanyak referensi, kemudian coba modifikasi sesuai kreativitas pribadi. Tentu saja di awal pasti menemukan banyak kesulitan, namun lambat lain bisa diatasi jika terbiasa mengoperasikan.

2. Mempelajari penerapan basic HTML

Suatu situs tentu tak akan jauh dengan HTML, kepanjangannya yakni Hypertext Markup Language. Istilah tersebut dikenal sebagai pemrograman yang biasa diaplikasikan di situs. Tidak akan sempurna kinerjanya jika tidak paham dasar penerapan HTML.

Faktanya tidak melulu terkait desain, tetapi juga wajib paham pemrograman penunjang situs. Langkah awal perlu mengetahui fungsi penting HTML. Cermati segala macam komponennya mulai dari pemakaian tag, layout konten, hingga proses review sistem.

3. Mempelajari pengaplikasian CSS

Masih seputar pemrograman, CSS (Cascading Style Sheet) yakni bahasa pemrograman penting untuk membangun situs. Fungsinya yakni menerapkan hasil design dari software, kemudian dipakai hingga terstruktur. Penggunaan CSS ini juga dapat memperlihatkan rancangan real ketika sudah diterapkan.

CSS mampu membuat hasil desain lebih menarik. Hal itu membuat penting demi memahami segala atributnya. Bagi pemula belajar otodidak tentu akan terasa rumit di awal, terlebih akan berhubungan terkait isi isyarat atau kode-kode.

JENIS WEBSITE

Para pemula perlu mengetahui jenis-jenis website untuk belajar web design secara otodidak. Sebenarnya jenis berikut berdasarkan sistem pendukungnya yakni ada atau tanpa CMS (Content Management System).

1. Hard coded website

Sebutan lain untuk website tanpa CMS yaitu versi hard coded. Jenis berikut menunjukkan setiap komponen sistem berasal dari diri sendiri, dibuat secara pribadi. Komponen yang dimaksud mulai dari rancangan, databese, script coding, serta halaman admin. Komponen tersebut dapat dibuat melalui software bernama Dreamweaver, text editor, atau sejenis lainnya.

Adapun berikut merupakan beberapa keuntungan membuat situs jenis hard coded:

  • Maintenance lebih mudah - Tak harus repot lagi memikirkan update atau perawatan situs. Tidak diperlukan lagi penginstalan plugin tambahan, sehingga tidak melulu sering melakukan proses pembaruan. Secara umum harus dimaintenance yakni data-data penting, jadi wajib dibackup terlebih dahulu.
  • Hanya sedikit perlu Resource Server - Jenis tersebut dikenal tak perlu banyak komponen tambahan seperti resource server. Adapun contohnya yaitu server PHP dan MySQL. Versi hard coded ini tetap bisa berjalan optimal tanpa resource server.
  • Leluasa memodifikasi - memungkinkan situs dimodifikasi secara leluasa tanpa perlu terpaku pada template tertentu. Penambahan fitur pun bisa pula dilakukan sesuai keinginan

Website versi hard coded juga nyatanya masih terdapat kelemahan yaitu tak ditunjukkan untuk para pemula. Pengembangan web dari awal menggunakan pemrograman manual. Waktu pengerjaannya pun jadi otomatis lebih lama. Selain itu, berpengaruh pula pada biaya operasional atau pembentukan web.

2. CMS (Content Management System)

Jenis lain selain hard coded yakni website dengan CMS. Web ini termasuk kompleks karena mampu memuat komponen sendiri, di sisi lain bisa pula dibantu oleh CMS. Aplikasi tersebut memudahkan pengguna terkait pengorganisasian konten.

Kompleksnya komponen tentu akan mempermudah pengelola. Hal tersebut berdampak baik pada lamanya proses pengembangan dan pada akhirnya menghemat biaya. Selain itu terdapat beberapa kelebihan lainnya yaitu:

  • Tetap bisa beroperasi tanpa system coding. CMS dapat menggantikan peran coding sebagai komponen penting website. Langkah wajib dilakukan menambah elemen pada sistem dimaksud.
  • Tersedia beragam template : Kebutuhan dapat dipenuhi lebih praktis dengan hadirnya template tema. Penerapan desain hanya perlu mengatur posisi.
  • Dilengkapi beragam plugin - Jika pada versi hard coded memerlukan plugin tambahan, berbeda dengan CMS dimana sudah didukung banyak plugin. Penginstalan dapat langsung dilakukan, sesuai kebutuhan. Adapun macamnya yaitu SEO plugin, landing page, dan sebagainya.

Kini sudah banyak contoh website CMS. Adapun paling populer yakni WordPress, Joomla, dan Drupal. Setiap website versi itu mempunyai kelebihan maupun kekurangannya tersendiri. Itulah alasan, wajib mencari tahu lebih dalam sebelum memilih.

60%
+
Dapatkan kesempatan
memenangkan hadiah:

iPhone dan hadiah lainnya
Sebelum 31 Agustus
Mulailah perjalanan Anda hari ini
Mendaftar kursus dengan diskon 60%!
sampai
31.12
Semua Profesi
60% Off

5 TOOLS ANDALAN

Baik para pemula maupun profesional, profesi web design tetap memerlukan tools yang tepat. Penggunaannya tentu saja untuk meringankan beban pekerjaan. Digunakan saat memulai hingga proses penerapan rancangan. Berikut merupakan rekomendasi tools web design terbaik:

1. WordPress

Teruntuk seseorang dimana sudah lama terjun di bidang web design, pasti sudah tidak asing lagi dengan Wordpress. Tools ini dikenal salah satu yang terbaik. Beragam template tema tersedia, sehingga tidak memerlukan effort terlalu besar untuk mendesain.

Optimalkan tema melalui pengeditan secara minimal. Tak perlu khawatir, pengguna tetap dapat belajar otodidak khususnya memodifikasi tema sesuai selera.

2. Photoshop

Tools ini termasuk paling banyak digunakan ialah Photoshop. Kegunaannya memang jadi andalan untuk belajar design otodidak. Cocok bagi para pemula yang belajar otodidak maupun sudah tingkat pro.

Beragam fitur tersedia guna berkreasi menciptakan tema. Fitur design paling banyak diandalkan di Photoshop yakni drawing tool, pallet warna, layer mask, grid system, scripting tools, maupun lainnya.

3. Sketch

Tools tersebut lebih terkenal bagi para pengguna OS Mac. Faktanya memang berperan penting dalam hal belajar desain interface web secara otodidak. Fitur UI tersedia, dimana bisa memuat bagian-bagian design hasil karya pengguna.

Sketch membantu pengguna belajar otodidak merancang desain dengan konsisten. Software ini memfasilitasi pula fitur untuk siap sedia mengubah format sesuai kebutuhan yaitu built-in exporting.

4. Dreamweaver

Ini merupakan software adobe dimana bisa dimanfaatkan demi belajar mendesign web otodidak. Beragam fitur tersedia mampu membantu proses belajar design otodidak jadi efektif. Adapun diantaranya smart code hunting, live view, highlight syntax, dan lainnya. Diketahui bahwa Dreamweaver sesuai dengan website berHTML.

Dreamweaver memungkinkan adanya kolaborasi, sehingga suatu tim dapat saling mereview. Software tersebut juga membantu pengguna dalam proses belajar pembuatan design secara response.

5. Invision Studio

Inilah rekomendasi terakhir. Tak kalah membantu dari sebelumnya, sangat berperan terkait belajar otodidak UI situs. Beragam fitur tersedia di Invision untuk memfasilitasi kreativitas pengguna. Terdapat juga bagian dimana memungkinkan adanya kolaborasi dengan designer lain.

Invision memfasilitasi pula kelengkapan lainnya demi memulai belajar pembuatan situs. Adapun fitur dimaksud ialah drawing tools, panel navigasi, UI library, serta sejenisnya.

SIAP TERJUN DI BIDANG WEB DESIGN?

Kini siapa saja bisa belajar terkait skill web designer. Genius Education hadir mendampingi anda yang mendambakan penguasaan spesialisasi baru. Kami senantiasa menyediakan pelatihan bagi anda yang berminat memperoleh kemampuan terkait spesialisasi baru.

Demi membantu dari nol hingga tingkat menengah pelatihan akan berjalan sangat profesional.

Kami akan memfasilitasi beragam materi, mulai dari video tutorial, praktek, hingga rekomendasi bacaan menunjang. Nantinya juga akan ada mentor sebagai ahli di bidang yang dituju.

Ketahui lebih detail terkait Genius Education dengan klik link berikut ini.

What’s a Rich Text element?

The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.

Static and dynamic content editing

A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!

  1. ghg
  2. ghgh
  • hjhjh
  • hjhjh

How to customize formatting for each rich text

Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.

Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.

60% Off
sampai
31.12
hari
:
:
semua profesi
Bersembunyi
60% Off
3-tips-awal-belajar-web-design-anti-gagal